TAQWA
Taqwa objektif khusus bagi ibadah puasa. Ustaz Said Hawa, dalam bukunya yang bertajuk Al-Islam:
“Puasa satu rukun/asas deen Allah Subhanahuwata’la. Ia juga salah satu jalan menuju taqwa bagi mereka yang mengambil Islam sebagai ad-deen dan secara amali”.
Firman Allah Subhanahuwata’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ١٨٣
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian, agar kalian bertakwa kepada Allah.
(Surah Al-Baqarah : 183)
As-Syahid Syed Qutb dalam fi zilal ada menyebut:
Ayat puasa turun bersama ayat jihad. Puasa dan jihad diwajibkan untuk menegakkan sistem Allah Subhanahuwata’ala. Ia menentukan kemampuan sistem Allah Subhanahuwata’ala berjalan di atas muka bumi ini dan menyaksikan kepada manusia bahawa ia mampu untuk melaksanakan sistem Allah Ta’ala.
Madrasah Ramadhan ini mencetak ciri-ciri mukmin yang mampu pikul masuliyah dakwah dan jiddiyah dalam melaksanakannya.
Berhubung dengan Allah Ta’ala dalam suasana yang penuh dengan ketaatan dan kepatuhan. Mampu mengatasi kemahuan dan keperluan jasad yang pelbagai sambil mengutamakan apa yang ada di sisi Allah Ta’ala keredhaan dan kurniaan Allah Ta’ala.
Firman Allah Subhanahuwata’ala:
إِنَّا سَنُلۡقِي عَلَيۡكَ قَوۡلٗا ثَقِيلًا٥
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu -wahai Rasul- Al-Qur`ān, yaitu perkataan yang berat (Surah Al Muzammil : 5)
Ciri-ciri taqwa mengikut Syed Qutb:
- Menyediakan hati salafiah (bersih),
- membentuk sifat hasasiyah (sensitif)
- khosiyah (takutkan Allah)
Taqwa berperanan:
- Menjaga, menyedarkan hati dan tidak pernah lalai.
- Melaksanakan fardhu puasa, mentaati allah dan mengutamakan keredhaannya.
- Menjaga hati daripada dirosakkan oleh maksiat.
Ada tiga makna taqwa yang digambarkan dalam Al Quran:
Pertama, الخشية والحيبة (Takut dan gerun kepada Allah)
وَٱتَّقُواْ يَوۡمٗا تُرۡجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفۡسٖ مَّا كَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ ٢٨١
Dan takutlah kalian akan siksa suatu hari di mana kalian semua dikembalikan kepada Allah dan berdiri di hadapan-Nya. Kemudian setiap orang akan diberikan balasan yang setimpal dengan perbuatannya, baik atau buruk. Mereka tidak akan dizalimi dengan cara dikurangi ganjaran kebajikannya, atau ditambah hukumannya atas keburukannya. (Surah Al Baqarah : 281)
Kedua, الطاعة والعبادة (Taat dan beribadah kepada Allah)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ١٠٢
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! takutlah kalian kepada Rabb kalian dengan sebenar-benarnya takut, yaitu dengan mengikuti perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Dan berpegang-teguhlah kalian pada agama kalian sampai maut menjemput ketika kalian dalam keadaan seperti itu.
(Surah Ali Imran : 102)
Ketiga, تنذيرالقلب عن الذنوب (Sucikan hati dari dosa)
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخۡشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقۡهِ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ ٥٢
Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta, menjaga dirinya jangan terdedah kepada azab Allah, maka merekalah orang-orang yang beroleh kemenangan. (Surah An-Nur : 52)
Kedudukan taqwa
- Wasiat Allah Kepada Umat Dibangkit Rasul Kepadanya.
وَلِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ وَلَقَدۡ وَصَّيۡنَا ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَإِيَّاكُمۡ أَنِ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ
Dan bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan demi sesungguhnya, Kami telah perintahkan orang-orang yang diberi Kitab dahulu daripada kamu, dan juga (perintahkan) kamu, iaitu hendaklah bertaqwa kepada Allah, (Surah An-Nisa’: 131)
- Menentukan Dekat dan Jauh dengan Allah.
إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ
Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). (Surah Al-Hujuraat: 13)
Sebaik-baik bekalan dalam kehidupan.
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ
dan hendaklah kamu membawa bekal dengan cukupnya kerana sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah memelihara diri (dari keaiban meminta sedekah) (Surah Al-Baqarah: 197)
- Auliya’-auliya’ Allah Orang Bertaqwa
إِنۡ أَوۡلِيَآؤُهُۥٓ إِلَّا ٱلۡمُتَّقُونَ
Sebenarnya orang-orang yang berhak menguasainya hanyalah orang-orang yang bertaqwa,.
(Surah Al-Anfaal : 34)
أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٦٢
Ketahuilah! Sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ٦٣
(Wali-wali Allah itu ialah) orang-orang yang beriman serta mereka pula sentiasa bertaqwa.
(Surah Yunus : 62-63)
- Hanya Amalan Orang Bertaqwa Diterima
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ٢٧
Hanyasanya Allah menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa, (Surah Al-Maa’idah: 27)
- Petunjuk Hanya Untuk Orang Bertaqwa
وَإِنَّهُۥ لَتَذۡكِرَةٞ لِّلۡمُتَّقِينَ٤٨
Dan sesungguhnya (Al-Quran) itu tetap menjadi peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa.
(Surah Al-Haaqqah: 48)
Hasil dari berpuasa:
- Bebaskan manusia dikuasai gharizahnya.
- Keluar dari penjara jasmani.
- Sanggup kalahkan ledakan syahwat.
Nabi Yusuf Alaihissalam bererpuasa sedangkan ia dikelilingi oleh kekayaan, bila ditanya, jawabnya:
Aku takut, bila aku kenyang, aku akan lupa kelaparan yang diderita oleh orang-orang miskin.
Ibadah puasa bukan bertujuan untuk menyiksa atau mendera manusia. Ayat puasa diiringi dengan penegasan dalam firman Allah:
يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ
(Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran. (Surah Al Baqarah : 185)
Puasa untuk menghidupkan rohani dan menyegarkan jasmani, mengukuhkan kemahuan, membiasakan dengan kesabaran, menilai kenikmatan, mengukuhkan ukhuwwah Islamiah dan mantapkan penyerahan kepada Allah.
BENTENG MENGAWAL DIRI DAN BERSIHKAN DOSA
- PUASA MENAHAN DARI LARANGAN ALLAH
Menahan kemahuan dan meningkatkan kesabaran seperti tahan lapar, dahaga, nafsu seksual dengan isteri dan lain-lain.
Adakah ada madrasah yang lain yang menjalankan operasi proses tarbiah intensif selsin madrasah ramadhan ini?
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ! مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
“Wahai pemuda! Barangsiapa di antara kamu yang mampu, maka hendaklah dia berkahwin, kerana perkahwinan itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan. Bagi mereka yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, kerana puasa itu menjadi benteng baginya.”
(Riwayat Al Bukhari)
- PUASA ITU PERISAI IMAN
Puasa melindungi diri daripada nafsu dan godaan syaitan.
Sabda Nabi Sallallahu’alaihiwasallam:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ
“Puasa itu adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh. Jika seseorang memeranginya atau mencelanya, hendaklah ia berkata: Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
- PUASA SEHARI MENJAUHKAN DARI NERAKA SEJAUH 70 TAHUN
Ganjaran besar bagi orang yang berpuasa walaupun hanya sehari.
Sabda Nabi Sallallahu’alaihiwasallam:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا.
“Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh 70 tahun.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
SABAR
- Sabar
لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ، وَزَكَاةُ الْبَدَنِ الصِّيَامُ، وَالصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ.
“Tiap sesuatu ada zakatnya, dan zakat badan adalah puasa, dan puasa itu separuh daripada kesabaran.(Riwayat Ibnu Hibban)
Manusia terdiri tiga kekuatan:
- Syahwat – binatang
- Kemarahan – binatang buas
- Ruhani – malaikat
2. MENDIDIK KESABARAN
Sabda Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam.
الشَّهْرُ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَثَلَاثَةُ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ تُذْهِبُ وَحَرَ الصَّدْرِ.
“Puasa adalah bulan sabar, dan tiga hari pada setiap bulan dapat menghilangkan kekerasan hati.” (Riwayat Ahmad)
لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ، وَزَكَاةُ الْبَدَنِ الصِّيَامُ، وَالصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ.
“Tiap sesuatu ada zakatnya, dan zakat badan adalah puasa, dan puasa itu separuh daripada kesabaran.(Riwayat Ibnu Hibban)
- PUASA ADALAH SEPARUH DARIPADA SABAR
Sabar merupakan kunci kejayaan di dunia dan akhirat, dan puasa melatih seseorang untuk bersabar.
Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam bersabda:
الصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ.
“Puasa itu separuh daripada kesabaran.” (Riwayat Ibnu Majah)
- DOA ORANG BERPUASA DIKABULKAN
Doa orang berpuasa adalah mustajab terutama ketika berbuka.
Sabda Nabi Sallallahu’alaihiwasallam:
ثَلَاثَةُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْإِمَامِ الْعَادِلِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.
“Tiga doa yang tidak akan ditolak: doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doa orang yang dizalimi.” (Riwayat At-Tirmizi)
MENAMBAH PAHLA DAN MENJAMINKAN SYURGA
- ORANG BERPUASA AKAN MASUK KE SYURGA MELALUI PINTU RAYYAN
Pintu khas di syurga untuk orang yang berpuasa.
Sabda Nabi Sallallahu’alaihiwasallam:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ.
“Sesungguhnya di dalam syurga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada hari kiamat, dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka.” (Riwayat Al-Bukhari)
- PUASA MEMBERI SYAFAAT
Puasa akan memberi pertolongan di akhirat.
Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: يَا رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ.
“Puasa dan Al-Quran akan memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: ‘Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat pada siang hari, maka izinkan aku memberi syafaat untuknya.” (Riwayat Ahmad)
- PAHALA ORANG YANG MEMBERI MAKAN SEPERTI ORANG YANG BERPUASA
Memberi makanan berbuka mendapat ganjaran besar.
Rasulullah Sallahu’alaihiwasallam bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا.
“Barang siapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka dia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang tersebut.”
(Riwayat Tirmizi, Ibn Majah)
KESIHATAN JASMANI MERASAKAN NIKMAT DUNIA
- KESIHATAN JASMANI
Penyakit berpunca perut dipenuhi makanan:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.
“Anak Adam tidak memenuhi tempat yang lebih buruk dari perutnya. Memadai bagi anak Adam beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang belakangnya. Jika tidak dapat dielakkan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk pernafasannya.” (Riwayat Tirmizi)
صُومُوا تَصِحُّوا
“Berpuasalah, nescaya kamu sihat.” (Riwayat At Thabrani)
- MEMAHAMI NILAI KENIKMATAN
Kenikmatan hanya dinilai apabila ianya telah hilang;
Kesihatan dapat dinilai nikmatnya apabila datangnya sakit. Siang pula dapat dinilai nikmatnya apabila telah gelap. Puasa menilai sesuap nasi, seteguk air dan nikmat kurniaan oleh Allah Ta’ala.
إِنَّ رَبِّي عَرَضَ عَلَيَّ أَنْ يَجْعَلَ لِي بَطْحَاءَ مَكَّةَ ذَهَبًا، فَقُلْتُ: لَا يَا رَبِّ، وَلَكِنْ أَشْبَعُ يَوْمًا وَأَجُوعُ يَوْمًا، فَإِذَا جُعْتُ تَضَرَّعْتُ إِلَيْكَ وَذَكَرْتُكَ، وَإِذَا شَبِعْتُ شَكَرْتُكَ وَحَمِدْتُكَ.
“Tuhanku menawar kepadaku untuk jadikan lembah Mekkah penuh dengan emas. Aku menjawab: ‘Tidak, ya Tuhanku! Akan tetapi aku ingin kenyang sehari dan lapar sehari….Jika aku lapar, aku semakin dekat dan ingat kepadaMu, dan apabila aku kenyang, aku akan bersyukur dan memujimu.”(Riwayat Tirmidzi)
- MENGHAYATI KESENGSARAAN ORANG LAIN
- Tarbiah khususiah dan tazkirah amaliah
- Merasai penderitaan
- Menanamkan rasa persamaan
- Mewujudkan wehdah hakiki antara orang miskin dan kaya serta pemerintah dan rakyat,
- Mewujudkan rasa kasihan belas dan pemurah
- Melahirkan jiwa hayati tuntutan tafahum dan takaful
- Allah itu Maha Pemurah dan Maha kasih saying. Allah mengasihi hamba-Nya yang memiliki sifat ini.
MEJADIKAN MEREKA YANG IKHLAS
- KEMUNCAK KEIKHLASAN
Puncak penyerahan hamba ialah dengan mengikhlaskan diri kerana Allah, mengharap redha-Nya dan ganjaran-Nya.
Allah sandarkan terus kepada-Nya. Allah mengurus secara langsung pahala orang yang berpuasa seperti yang tertea dalam hadis qudsi ini:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي.
“Setiap amalan anak Adam adalah miliknya kecuali puasa. Sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Dia tinggalkan makan, minum, dan keinginan syahwatnya kerana mengharapkan keridhaan-Ku.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
SABAR DALAM MENEMPUH UJIAN:
- Persiapan yang betul asas kepada sabar dan kuat kemahuan
- Orang tidak sanggup perangi nafsu maka tidak akan boleh perangi lawan iaitu musuh.
- Puasa mendidik kesabaran dan mampu mengendalikan nafsu seperti tahan diuji, gigih, sanggup tanggung derita, lapar, dan mampu mengharungi sengsara dijalan Allah.
- Puasa melemahkan dan mengalahkan kekuatan syahwat dan kemarahan.
Bersambung…
