Keperibadian

Tanda-Tanda Cintakan Allah Subhanahuwata’ala

Cintakan Allah Subhanahuwata‘ala mempunyai tanda-tanda yang dapat dilihat dalam keperibadian hamba-hamba yang cintakan-Nya. Antaranya ialah:

1. Selalu menyebut-Nya (az-zikr)

Apabila seseorang mencintai sesuatu maka ia akan sering menyebutnya. Oleh kerana Allah Subhanahuwata‘ala yang paling berhak dicintai, maka Dia-lah yang paling layak diingati dan disebut-sebut. Firman-Nya:

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٢

Sesungguhnya orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (kerananya), dan hanya kepada Rab-lah mereka bertawakkal.

(Surah Al-Anfal:2)

2. Mengkagumi-Nya (al-i’jab)

Seseorang itu biasanya mengkagumi keindahan, kehebatan dan kelebihan yang ada pada sesuatu yang dikasihinya.Oleh kerana Allah Subhanahuwata‘ala sahaja memiliki segala sifat kesempurnaan, maka Dia-lah yang paling berhak dikagumi dan dipuji. Firman-Nya:

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Rab alam semesta.

(Surah Al-Fatihah:1-2)

3. Redha terhadap-Nya (ar-ridha)

Cinta menyebabkan seseorang itu redha terhadap apa saja yang dilakukan oleh kekasihnya. Apa saja yang dilakukan oleh kekasihnya, maka menurut pandangannya adalah baik belaka, meski pun mendatangkan kerugian pada harta bendanya. Baginya, yang paling mengembirakan ialah apabila kekasihnya redha kepadanya. Begitulah juga apabila seseorang cintakan Allah Subhanahuwata‘ala, maka ia akan sentiasa mengejar redha-Nya. Firman-Nya:

يَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ لَكُمۡ لِيُرۡضُوكُمۡ وَٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَحَقُّ أَن يُرۡضُوهُ إِن كَانُواْ مُؤۡمِنِينَ ٦٢

Mereka (orang munafik) bersumpah kepada kamudengan (nama) Allah untuk mencari keredhaanmu, padahal Allah dan rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keredhaannya jika mereka orang yang mu’min.

(Surah At-Taubah: 62)

Orang yang cintakan Allah Subhanahuwata‘ala akan membuktikan keredhaannya kepada Allah Subhanahuwata‘ala dalam doanya yang tulus (sepertimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam):

رَضيتُ باللهِ ربًّا، وبالإسلامِ دينًا، وبمحمَّدٍ نبيًّا

Aku redha dengan Allah sebagai Rab, Islam sebagai din (agama) dan Muhammad sebagai Nabi

(Riwayat at-Tirmizi)[1]

Orang yang redha terhadap Allah Subhanahuwata’ala akan bertawakkal kepada-Nya (yakni berserah kepada-Nya), kerana segala ketentuan dan hasil bagi segala usahanya berada di tangan-Nya. Dia akan berpuashati hati di atas segala hasil yang diperolehinya setelah dia berusaha dan berikhtiar dengan sebaik-baiknya. Firman-Nya:

وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ١٢٢

Kerana itu hendaklah kepada Allah saja orangmu’min bertawakkal.

(Surah Ali-Imran: 122)

Firman-Nya lagi:

وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ٢٣

Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

(Surah Al-Maidah: 23)

4. Sanggup berkorban untuk-Nya (at-tadhhiyah)

Cinta menyebabkan seseorang sanggup berkorban demi memenuhi kehendak kekasihnya. Semakin besar cintanya, maka semakin besar pengorbanan yang sanggup dilakukan. Begitulah kesanggupan seseorang yang cintakan Allah Subhanahuwata‘ala, akan bersedia berkorban demi memenuhi kehendak-Nya. Firman-Nya:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشۡرِي نَفۡسَهُ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِۚ وَٱللَّهُ رَءُوفُۢ بِٱلۡعِبَادِ ٢٠٧

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya kerana mencari keredhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.

(Surah Al-Baqarah:207)

5. Takut kepada-Nya (al-khauf)

Seseorang yang mencintai seorang yang lain akan takut kalau-kalau cintanya tak berbalas atau takut seandainya kelakuannya melukakan perasaan kekasihnya. Begitulah keadaan seorang hamba yang cintakan Allah Subhanahuwata‘ala, ia akan takut melakukan sesuatu yang mengakibatkan kemurkaan kekasihnya (yakni Allah Subhanahuwata‘ala). Firman-Nya:

فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ ٩٠

Sesungguhnya mereka adalah orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas, dan mereka adalah orang yang khusyu’ kepada Kami.

(Surah Al-Anbiya’:90)

Firman-Nya lagi:

فَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخۡشَوۡهُ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ١٣

Padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

(Surah At-Taubah: 13)

6. Mengharap kepada-Nya (ar-raja’)

Orang yang mencintai seseorang akan mengharapkan balasan cinta daripada kekasihnya. Atau mengharapkan sesuatu pemberian daripada kekasihnya. Begitulah tabiat insan yang cintakan Allah Subhanahuwata‘ala, sentiasa mengharapkan pertolongan, rezeki, kemudahan dan pelbagai anugerah daripada-Nya. Firman-Nya:

فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ ٧ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب ٨

Maka apabila kamu telah selesai (daripada sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rab-mulah hendaknya kamu berharap.

(Surah Al-Insyirah: 7-8)

Orang yang mengharapkan Allah Subhanahuwata‘ala, akan mengemukakan harapannya di dalam doanya kepada-Nya. Allah Subhanahuwata’ala sememangnya menghendaki agar hamba-hamba-Nya berdoa kepada-Nya. Firman-Nya:

وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ

Hanya milik Allah asmaa-ul husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah), maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.

(Surah Al-A’raf : 180)

Firman-Nya lagi:

ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ

Berdoalah kepada-Ku (Allah), nescaya akan Ku (Allah) perkenankan bagimu (doa kamu semua).

(Surah Ghafir: 60)

Sesungguhnya Allah Subhanahuwata‘ala telah menggambarkan ikrar orang yang beriman di dalam ayat 5 surah al Fatihah:

إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥

Hanya kepada Engkaulah ( Allah) kami perhambakan diri (menyembah) dan hanya kepada Engkaulah (Ya Allah) kami mohon pertolongan

(Surah Al-Fatihah: 5)

7. Taatkan-Nya (at-ta’ah)

Kerana cinta, seseorang akan sanggup mentaati semua perintah kekasihnya dan meninggalkan apa yang tidak disukai oleh kekasihnya. Maka begitulah sikap dan kesediaan orang yang cintakan Allah Subhanahuwata‘ala, dia akan mentaati perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Firman-Nya:

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٣٢

Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat.

(Surah Ali-Imran: 132)

Firman-Nya lagi:

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٣١

Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Surah Ali-Imran: 31)

Semua tanda-tanda di atas adalah hasil daripada cintakan Allah Subhanahuwata‘ala. Cinta yang termulia dan teragung ialah cintakan Allah Subhanahuwata‘ala.

Rujukan:

  1. Jasiman, Lc., Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah, Auliya Press Solo, Surakata, Indonesia, Cetakan pertama Julai 2005.
  2. Ummu Yasmin, Materi Tarbiyah: Panduan Kurikulum Bagi Da’i dan Murabbi, Media Insani, Tunggulsari, Solo, Cetakan kedua Januari 2005.
  3. Tim BIP, Materi Tarbiyah Edisi Lengkap: Syarah Rasmul Bayan, Solo, Cetakan pertama Januari 2006.
  4. Ustaz Omar Haji Salleh, Khutbah (24 Rabiulawal 1425H, 14 Mei 2004)
  5. Hassan al-Banna, Al-Ma’thurat.
  6. Afzalur Rahman, Indeks Al-Quran.
  7. B. Akasah, Indeks Al-Quran.
  8. JAKIM, Al-Quran dan Terjemahannya.

 

[1] Sunan at-Tirmizi, no.hadits: 3389

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button