DENGAN beriman kepada Allah Subhanahuwata‘ala dan Rasul-Nya, mengikuti sunnah baginda dan berjihad fisabilillah, orang beriman akan mendapat dua kebaikan, iaitu kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.
Kebaikan di dunia
- Memperolehi kecintaan Allah Subhanahuwata‘ala (mahabbatullah)
Allah Subhanahuwata‘ala mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya. Firman-Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ
Wahai orang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad daripada dinnya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mu’min, bersikap keras terhadap orang kafir, berjihad di jalan Allah, dan tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
(Surah Al-Maidah : 54)
- Mendapat rahmat Allah Subhanahuwata‘ala (rahmatullah)
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat.
(Surah Ali-Imran : 132)
- Mendapat petunjuk Allah Subhanahuwata‘ala (hidayatullah)
Orang beriman dan beramal soleh akan mendapat petunjuk. Dan petunjuk itu makin bertambah sehingga kehidupannya menjadi lebih baik. Firman Allah Subhanahuwata‘ala:
وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِي مَا ٱلۡكِتَٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami, dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
(Surah As-syura : 52)
- Mendapat kemuliaan daripada Allah Subhanahuwata‘ala (al-‘izzah)
Kemuliaan adalah milik Allah Subhanahuwata‘ala, rasul-Nya dan orang beriman. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang paling bertaqwa. Firman-Nya:
وَلِلَّهِ ٱلۡعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِۦ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ
padahal kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang mu’min.
(Surah Al-Munafiqun : 8)
- Mendapat kemenangan daripada Allah Subhanahuwata‘ala (al-ghalabah)
Allah Subhanahuwata‘ala telah menjamin dalam kitab suci-Nya bahawa orang berimanlah yang akan menang. Ini kerana orang beriman berjihad di jalan-Nya, sedangkan orang kafir berada di jalan taghut. Firman-Nya:
وَمَن يَتَوَلَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَإِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ
Dan barangsiapa mengambil Allah, rasul-Nya dan orang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya golongan Allah itulah yang pasti menang.
(Surah Al-Maidah : 56)
Kebaikan di akhirat
- Mendapat syafaat Rasulullah Sallallahu‘alaihiwasallam (Asy-syafa’ah)
Syafaat bermakna rekomendasi atau pertolongan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di akhirat nanti kecuali orang yang diizinkan Allah Subhanahuwata‘ala. Nabi Muhammad Sallallahu‘alaihiwasallam diizinkan-Nya untuk memberi syafaat di akhirat nanti.
- Dikurniakan wajah ceria (nazaratul wajhi)
Orang beriman dan beramal soleh berwajah ceria di dunia dan akhirat. Ini kerana Allah Subhanahuwata‘ala memberikan jaminan kehidupan mulia untuk mereka, setelah kematian mereka. Firman-Nya:
وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ
Wajah-wajah (orang mu’min) pada hari itu berseri-seri.
(Surah Al-Qiyamah : 22)
- Dapat berdampingan dengan Rasul (mujawaratur-rasul)
Mereka yang mentaati Allah dan Rasul-Nya akan bersama-sama para nabi, para siddiqin, para syuhada dan orang soleh. Mereka adalah teman sebaik-baiknya. Firman-Nya:
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, iaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang mati syahid dan orang soleh, dan mereka itulah teman sebaik-baiknya.
(Surah An-Nisaa’ : 69)
- Mendapat keuntungan (al-falah)
Nikmat untuk manusia di dunia ini tidak dapat dihitung, manakala amal manusia dapat dihintung. Nikmat dunia, jika dibandingkan dengan nikmat akhirat yang akan Allah Subhanahuwata‘ala berikan, amatlah sedikit. Orang beriman dan beramal soleh, akan dibalas dengan ganjaran yang berlipat ganda oleh Allah Subhanahuwata‘ala. Itulah keuntungan yang besar. Firman-Nya:
أُوْلَٰٓئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٖ مِّنۡهُۖ وَيُدۡخِلُهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ أُوْلَٰٓئِكَ حِزۡبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Mereka itulah orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya, dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah redha terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahawa sesungguhnya golongan Allah itu adalah golongan yang beruntung
(Surah Al-Mujadilah : 22)